Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta pada semua personel Komando Pasukan khusus(Kopassus) utk lebih humanis terhadap rakyat dalam membuat perdamaian diNegara ini. Tidak Cuma itu, Moeldoko serta meminta prajurit Kopassus tetap meningkatkan kapasitas & kemampuannya yang merupakan unit elite di TNI AD.
"Prajurit TNI dilatih jadi prajurit rakyat yg profesional. Sebab itu prajurit mesti bisa melindungi rakyat Indonesia," kata Panglima TNI dalam sambutannya disaat peringatan HUT Ke-63 Kopassus, di Arena Lapang Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4).
Moeldoko menambahkan, hal tersebut mutlak buat mengantisipasi bermacam macam ancaman dari dalam negara ataupun internasional seperti group radikal ISIS. Beliaumenyambung, perubahan dunia amat serentak, maka Kopassus serta dituntut segera dalam membaca situasi.
"Sebagai prajurit utk konsisten mengembangkan kebolehan patuh aturan, loyalitas tinggi, karakter prajurit komando TNI, & semuanya," terang Moeldoko.
Moeldoko menekankan, perang dalam zaman technologi yg makin mutahir kini, tidak sama dgn perang era kemerdekaan. Menurut dirinya, perang kali ini bukan lagi antaranegeri & negeri, namun perang sekarang merupakan 'within society' yg pula kecenderungan diprovokasi oleh pertentangan etnis & ideologi radikal.
"Dalam konteks perang & pekerjaan ini lah, Kopassus jadi unsur penting strategi dari komando operasi TNI. Oleh sebab itu, guna pengembangan kekuatan & optimalisasi operasionalisasi Kopassus & pasukan kusus TNI yang lain. TNI bakal mencetak Komando Operasi Pasukan Kusus TNI sbg sektor dari optimalisasi interoperability TNI sekaligus yang merupakan kemampuan standby force TNI dalam penanggulangan terorisme," menurutnya.
Moeldoko menyambung, keberadaan Kopassus terhadap komando operasi itu direpresentasikan oleh unit 81 buat jadi kapabilitas trimarta terpadu dengan dgn Denjaka TNI AL & Denbravo TNI AU yg diformat dalam unit pekerjaan dgn paket rotasi penugasan.
"Saya harap unit ini sanggup berlangsung bersama baik demi menjaga kedaulatan NKRI," tandasnya
"Prajurit TNI dilatih jadi prajurit rakyat yg profesional. Sebab itu prajurit mesti bisa melindungi rakyat Indonesia," kata Panglima TNI dalam sambutannya disaat peringatan HUT Ke-63 Kopassus, di Arena Lapang Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4).
Moeldoko menambahkan, hal tersebut mutlak buat mengantisipasi bermacam macam ancaman dari dalam negara ataupun internasional seperti group radikal ISIS. Beliaumenyambung, perubahan dunia amat serentak, maka Kopassus serta dituntut segera dalam membaca situasi.
"Sebagai prajurit utk konsisten mengembangkan kebolehan patuh aturan, loyalitas tinggi, karakter prajurit komando TNI, & semuanya," terang Moeldoko.
Moeldoko menekankan, perang dalam zaman technologi yg makin mutahir kini, tidak sama dgn perang era kemerdekaan. Menurut dirinya, perang kali ini bukan lagi antaranegeri & negeri, namun perang sekarang merupakan 'within society' yg pula kecenderungan diprovokasi oleh pertentangan etnis & ideologi radikal.
"Dalam konteks perang & pekerjaan ini lah, Kopassus jadi unsur penting strategi dari komando operasi TNI. Oleh sebab itu, guna pengembangan kekuatan & optimalisasi operasionalisasi Kopassus & pasukan kusus TNI yang lain. TNI bakal mencetak Komando Operasi Pasukan Kusus TNI sbg sektor dari optimalisasi interoperability TNI sekaligus yang merupakan kemampuan standby force TNI dalam penanggulangan terorisme," menurutnya.
Moeldoko menyambung, keberadaan Kopassus terhadap komando operasi itu direpresentasikan oleh unit 81 buat jadi kapabilitas trimarta terpadu dengan dgn Denjaka TNI AL & Denbravo TNI AU yg diformat dalam unit pekerjaan dgn paket rotasi penugasan.
"Saya harap unit ini sanggup berlangsung bersama baik demi menjaga kedaulatan NKRI," tandasnya
0 Response to "TNI akan satukan Denjaka, Sat 81 dan Denbravo"
Posting Komentar